Michael Wittmann adalah salah satu komandan tank paling terkenal dalam perang dunia kedua. Dia dilahirkan tanggal 22 April 1914 di Vogelthal dekat Oberpfalz, di High Palatinat.
Tanggal 1 Februari
1934, Wittmann bergabung dengan Reichsarbeitsdienst (RAD, atau Korps
Buruh Jerman) dan bertugas selama enam bulan sampai dengan bulan Juli.
Tanggal 30 Oktober 1934 dia mendaftarkan diri di 19. Infanterie-Regiment
Angkatan Darat Jerman sebagai seorang tamtama selama dua tahun.
Wittmann lalu keluar tanggal 30 September 1936 sebagai seorang
Unteroffizier. Tak lama kemudian, tanggal 5 April 1937, dia bergabung
dengan No.1 Sturm dari 92. Standarte yang merupakan bagian dari
Leibstandarte SS Adolf Hitler. Pada akhir tahun 1937 dia menerima
pelatihan sebagai seorang supir SdKfz 222 (kendaraan lapis baja beroda
empat) dan kemudian SdKfz 232 (kendaraan lapis baja beroda enam yang
lebih berat), dan terbukti sebagai seorang supir yang jempolan. Wittmann
kemudian bergabung dengan 17. Kompanie yang merupakan kompi pengintai
panzer dari LSSAH. Pada musim panas 1938, unitnya diturunkan statusnya
sehingga menjadi Peleton Pengintai Panzer. Pada bulan September 1939,
SS-Unterscharführer Michael Wittmann menjadi komandan sebuah SdKfz 232
yang merupakan elemen pengintai dari LSSAH dan ikut ambil bagian dalam
kampanye di Polandia.
Pada bulan Oktober 1939, Wittmann bergabung dengan 5. Panzerspähskompanie (kompi depot Leibstandarte) yang berpangkalan di Berlin (Lichterfelde) dan sekaligus juga sebagai “akademi” senjata serang (assault gun). Pada bulan Februari 1940 dia dipindahkan ke SS-Sturm-Batterie (baterai senjata serang – Sturmartillerie) LSSAH yang baru dibentuk dan dipersenjatai dengan Sturmgeschütz ausf A. Alasan dari pemindahan ini adalah karena Wittmann masih berpangkat perwira rendah sementara dia sudah bertugas selama tiga tahun dan mempunyai pengalaman dalam hal menangani kendaraan lapis baja. Pada waktu yang sama, dia mulai menjalin persahabatan dengan Hannes Philipsen, Helmut Wendorff, Alfred Günther dan anggota-anggota lainnya dari unit tersebut yang kemudian akan memperoleh nama harum dalam peperangan. Pada akhir tahun 1940-an, Wittmann memulai karir tempur panzer yang sebenarnya di wilayah Balkan (Yugoslavia dan Yunani). Selama berada di Yunani, dia memegang komando sebuah Sturmgeschütz ausf A (bagian dari SS-Sturm-Batterie LSSAH) dan bertempur disana sampai dengan pertengahan 1941.
Pada tanggal 11 Juni 1941, Wittmann bersama dengan LSSAH dipindahkan ke timur untuk persiapan operasi “Barbarossa” yang akan dimulai pada tanggal 22 Juni. LSSAH diperintahkan untuk bergerak ke wilayah selatan Rusia. Pada tanggal 12 Juli 1941, dia dianugerahi Eiserne Kreuz (kelas kedua) setelah menghancurkan beberapa tank Rusia. Beberapa waktu kemudian dia terluka dalam suatu pertempuran tapi tetap bertahan dalam unitnya dan menerima Verwundetenabzeichen (Wound’s Badge). Tanggal 8 September 1941 dia menerima Eiserne Kreuz (kelas pertama) dan Panzerkampfabzeichen (Panzer Assault Badge) setelah pertempuran di wilayah Rostov, dimana dia menghancurkan enam tank Soviet dalam satu kesempatan! Wittmann juga naik pangkat menjadi SS-Oberscharführer. Sampai dengan bulan Juni 1942, dia terus-menerus bertempur dengan unitnya di medan perang Rusia. Tanggal 5 Juni 1942, karena prestasinya yang luar biasa, Wittmann diterima sebagai peserta pelatihan perwira di SS Junkerschule di Bad Tölz (Bavaria). Pada tanggal 5 September 1942, Wittmann meninggalkan Bad Tölz sebagai seorang instruktur panzer (SS-Panzerausbildungs und Ersatz-Abteilung).
Pada musim gugur 1942, Leibstandarte diupgrade statusnya menjadi sebuah divisi Panzer-Grenadier. Ditambahkan pula sebuah kompi baru yaitu 13. Kompanie yang dilengkapi dengan PzKpfw VI Tiger. Pelatihan diadakan di Padeborn di Jerman dan kemudian di Ploermel di Prancis. Pada akhir bulan Januari 1943, Leibstandarte SS Adolf Hitler dikirim balik ke Front Timur. Komando untuk 13. Kompanie diserahkan kepada SS-Hauptsturmführer Heinz Kling.
Pada tanggal 21 Desember 1942, Wittmann dipromosikan menjadi SS-Untersturmführer dan pada tanggal 24 Desember dia bergabung dengan 13. Kompanie dari Leibstandarte SS Adolf Hitler. Dia diserahi komando sebuah peleton Panzer III ausf L/M di kompi Tiger. Peleton tersebut dimaksudkan untuk melindungi bagian belakang Tiger dari serangan infanteri musuh dan hambatan-hambatan lainnya. Pada awal musim panas 1943, Wittmann bergabung dengan kompi Tiger dan meninggalkan bagian pendukung Panzer III-nya. Pada tanggal 5 Juli 1943, dia memulai karir tempurnya di atas panzer Tiger dalam Operasi Zitadelle. LSSAH ditempatkan di sektor selatan serangan. Pada hari pertama beraksi, dia menghancurkan dua buah senjata anti-tank dan 13 buah T-34 sekaligus menyelamatkan peleton temannya Helmut Wendorff yang dikepung musuh. Tanggal 7 dan 8 Juli, dia menghancurkan dua T-34, dua SU-122 dan tiga T-60/70. tanggal 12 Juli, dia menghancurkan delapan tank Soviet, tiga senjata anti-tank dan satu baterai senjata. Operasi ini berakhir tanggal 17 Juli 1943 dan mencakup pertempuran-pertempuran di Kharkov dan Kursk serta lainnya yang lebih kecil lingkupnya. Dalam waktu terbaiknya ini, Tiger Michael Wittmann tanpa ampun telah menghancurkan 30 tank Soviet bersama dengan 28 anti-tank! Tanggal 29 Juli 1943, 13. Kompanie menjadi salah satu komponen dari Schwere SS Panzer Abteilungen 101 yang baru dibentuk dan ditambahkan ke LSSAH. Pada bulan Agustus 1943, LSSAH dipindahkan ke Italia untuk pemulihan dan tugas-tugas pendudukan.
Pada bulan Oktober 1943, 1. SS-Panzer-Grenadier-Division “Leibstandarte Adolf Hitler” diupgrade lagi statusnya menjadi 1. SS-Panzer-Division “Leibstandarte SS Adolf Hitler”.
Di Schwere SS Panzer-Abteilungen (sSSPzAbt) 101, Wittmann (Tiger #1331) mengabdi bersama dengan para jagoan-jagoan Tiger lainnya seperti: Franz Staudegger (Tiger #1325), Helmut Wendorff (Tiger #1321) dan Jürgen Brandt (Tiger #1334). Komando untuk unit ini dipercayakan pada SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Tiger #1301). Di bulan Oktober 1943, setelah bermulanya ofensif Soviet di musim gugur, LSSAH ditransfer kembali ke Front Timur (wilayah Kiev). Juga di bulan Oktober, Wittmann mengganti Tigernya yang bernomor 1331 menjadi Tiger #S21 sekaligus mendapat tambahan jagoan di bawah komandonya, yaitu Jürgen Brandt (Tiger #S24). Pada tanggal 13 Oktober, unit Tiger Wittmann berhasil menghancurkan 20 buah T-34 bersama dengan 23 senjata infanteri dan anti-tank! Pada bulan Desember, Wittmann ikut serta dalam banyak pertempuran dan jumlah skor kemenangannya pun bertambah dengan meyakinkan.
Pada tanggal 13 Januari 1944, Michael Wittmann menerima Ritterkreuz atas pengabdiannya yang luar biasa bagi tanah air. Mari kita kutip apa yang disampaikan oleh pengumuman radio Jerman: “Dari bulan Juli 1943 sampai dengan awal Januari 1944 dia berhasil menghancurkan 56 kendaraan lapis baja musuh, termasuk tank T-34 dan tank lain dalam jenis yang super berat, SP. Tanggal 8 dan 9 Januari dia dan peletonnya telah menghentikan sekaligus menggagalkan usaha meloloskan diri dari sebuah brigade tank Soviet, dan dalam pertempuran yang kemudian terjadi dia menambah skornya dengan 10 kendaraan lagi. Tanggal 13 Januari, dihancurkan pula 19 buah T-34 dan tiga buah senjata SP super-berat. Total kemenangannya menjadi 88 buah tank dan SP”. Tanggal 15/16 Januari 1944, SS-Rottenführer Balthasar (Bobby) Woll ikutan menerima Ritterkreuz. Balthasar Woll adalah seorang gunner yang tiada duanya, yang dapat menembak dengan tepat bahkan ketika sedang bergerak!
Tanggal 20 Januari, Wittmann dipromosikan menjadi SS-Obersturmführer. Dua minggu kemudian, tanggal 30 Januari 1944, dia menerima telegram yang datangnya langsung dari Adolf Hitler: “Sebagai ucapan terimakasih atas aksi-aksi heroik yang telah engkau lakukan demi masa depan bangsa kita, dengan ini aku menganugerahimu Eichenlaub (Oakleaves to the Knight's Cross of the Iron Cross) sebagai prajurit ke-380 dari Wehrmacht Jerman. Adolf Hitler.” Tanggal 2 Februari 1944, Wittmann menerima langsung medali idaman tersebut dari tangan sang Führer sendiri, dan tempatnya adalah di Führerhauptquartier Wolffschanze (Sarang Serigala – Rastenburg di Prusia Timur).
88 buah cincin putih (kills) dicat di meriam Tiger Wittmann khusus untuk acara tersebut, dan foto upacaranya diambil oleh SS-Büschel (Propaganda Kompanie – PK). Tanggal 28 Februari 1944, sSSPzAbt 101 kini telah mempunyai lima orang peraih Ritterkreuz: SS-Untersturmführer Franz Staudegger, SS-Untersturmführer Helmut Wendorff, SS-Hauptsturmführer Heinz Kling, SS-Obersturmführer Michael Wittmann dan SS-Rottenführer Balthasar Woll (Wittmann adalah satu-satunya yang mempunyai tambahan Eichenlaub). Selama periode dari tanggal 29 Februari sampai dengan 2 Maret 1944, sebagian besar dari kompi Wittmann dikirim ke Mons di Belgia untuk menjalani pemulihan. Pada saat yang bersamaan Wittmann diserahi tanggungjawab baru untuk memimpin 2. Kompanie dari sSSPzAbt 101 LSSAH. Setelah meninggalkan Front Timur, dia mengaku bahwa senjata anti-tank Soviet lebih sulit untuk dihancurkan dan karenanya menjadi buruan utama dibandingkan dengan tank. Tanggal 1 Maret 1944, Michael Wittmann menikah dengan Hildegard Burmester. Yang jadi pengiring prianya, siapa lagi kalau bukan Bobby Woll!
Pada saat itu Wittmann telah menjadi seorang pahlawan nasional dan gambarnya terpampang dimana-mana. Mesin propaganda Goebbels telah menjadikannya sebagai pahlawan seluruh bangsa Jerman. Pada bulan April 1944, Wittmann mengunjungi pabrik Henschel und Sohn di Kassel dan beraudiensi langsung dengan para pekerjanya sambil menyampaikan rasa terimakasihnya kepada mereka karena telah membuat tank Tiger I yang sebegitu baiknya. Dalam kunjungannya tersebut dia juga berkesempatan melihat barisan panjang Tiger I ausf E yang sedang diproduksi. Pada bulan Mei 1944, dia bergabung kembali dengan sSSPzAbt 101 dari LSSAH, yang berpangkalan di wilayah Lisieux, Normandia (Prancis).
Pada saat itu Bobby Woll (gunner Wittmann yang sangat berbakat) telah menerima komando Tigernya sendiri dan ikut ambil bagian dalam pertempuran Normandia, dimana dia kemudian terluka (selama serangan udara) dan tetap dirawat di rumah sakit sampai dengan bulan Maret 1945. Woll kembali bertugas dan ikut serta dalam pertempuran-pertempuran terakhir di Front Barat. Dia berhasil selamat sampai perang usai dan kemudian beralih profesi menjadi petugas listrik. Dia meninggal pada tahun 1996.
LSSAH merupakan bagian dari unit cadangan panzer, yang termasuk juga 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend” dan Panzer-Lehr Division. Pada saat itu komando sSSPzAbt 101 dipegang oleh SS-Sturmbannführer Heinz von Westernhagen (Tiger #007), sementara 1. Kompanie dikomandani oleh SS-Hauptsturmführer Rolf Möbius. Pada tanggal 6 Juni 1944 (D-Day), Wittmann menerima Tiger I model terbaru #205 untuk menjadi tunggangannya. Dari tanggal 6 sampai dengan 12 Juni, sSSPzAbt 101 bergerak cepat menuju ke lokasi pendaratan pasukan Sekutu di Normandia. Dalam perjalanan, jumlah Tiger dari 2. Kompanie Wittmann berkurang menjadi tinggal enam saja karena serangan udara musuh yang masif. Kompi Wittmann bersama dengan Panzer-Lehr Division dan 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend” merupakan bagian dari Heeresgruppe di bawah komando jenderal legendaris Erwin Rommel. Tanggal 13 Juni, pertempuran mulai pecah di wilayah Bayeux. Pada saat itu kompi Wittmann berada di dekat Villers-Bocage di sebelah selatan Tilly-sur-Seulles (wilayah Caen). Tanggal 13 Juni 1944, kompi Wittmann berhasil menghancurkan SELURUH 4th County of London Yeomanry Regiment yang bergerak berombongan di jalan No. 175 menuju Villers-Bocage, di Hill No. 213.
Bagaimana kejadian sehebring itu bisa terjadi? Baca kalimat di bawah ini dengan huruf Braille:
Tanggal 13 Juni 1944, seminggu setelah D-Day, 2. Kompanie dari sSSPzAbt 101 di bawah pimpinan Michael Wittmann dengan enam Tiger tersisa kini berlokasi di wilayah Hill (Point) 213 di atas Villers Bocage setelah sebelumnya bergerak dari Beauvais dan mendapat serangan udara terus menerus dari Sekutu. Perintah yang diterimanya adalah untuk menghentikan pergerakan dari 22nd Armored Brigade dari 7th Armored Division Inggris (“Desert Rats” yang terkenal) yang berusaha maju melewati kota untuk mengepung garis pertahanan Jerman dan mengamankan jalan menuju Caen. Kompi Wittmann bersembunyi di balik alang-alang tinggi sambil memperhatikan konvoy musuh yang berbaris dengan tenangnya dalam jarak 200 meter di depan mereka. Jam 8 pagi, Wittmann memutuskan sudah saatnya untuk menyerang, dan segera dia mengarahkan sasarannya pada barisan kendaraan perang Inggris yang berada di jalan utama, sementara sisa dari pasukannya (4 Tiger karena 1 rusak sehingga tidak bisa dipakai) menghantam pasukan Inggris yang berada di sekitar Hill 213. tak lama kemudian, Wittmann telah menghancurkan sebuah Sherman Firefly dan Cromwell IV. Setelah penghambat utamanya di-KO, dia langsung meneruskan serangannya ke selatan untuk mengobrak-abrik sisa kendaraan transportasi musuh. Dalam waktu singkat 8 half-track, 4 Bren Carrier, dan 2 senjata anti-tank pdr 6 menjadi korban meriam Wittmann. Masih belum cukup, Wittmann mencapai persimpangan di jalan yang menuju ke Tilly-sur-Seulles. Di persimpangan ini dia menghancurkan 3 buah tank Stuart dari unit reconnaisance sebelum bergerak ke pinggiran kota Villers-Bocage. Di dalam kota dia meluluhlantakkan 4 tank Cromwell IV dan sebuah half-track, lalu berbalik menuju Rue Pasteur. Di sepanjang jalan, dia menghancurkan sebuah tank Cromwell IV dan Sherman OP sebelum tiba di jalan utama Villers-Bocage. Di ujung jalan Rue Pasteur Tigernya terkena tembakan dari Sherman Firefly dari B Squadron, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke garis pertahanan karena selama ini dia telah maju sebegitu jauh sendirian tanpa dukungan infanteri atau panzer lain! Dia lalu memilih jalan ke Caen untuk bergabung dengan sisa kompinya. Dalam perjalanan kembali, Tiger Wittmann mendapat serangan dari Cromwell IV lainnya, yang kemudian berhasil dia hancurkan dengan tanpa perasaan (WTF?). kembali di persimpangan Tilly, prajurit-prajurit Inggris dari 1st Rifle Brigade dengan gencar menembaki Wittmann dengan senjata anti-tank pdr 6 mereka, dan membuat Tigernya tidak berfungsi. Wittmann dan awak panzernya mampu untuk keluar dari Tiger yang lumpuh dan langsung meloloskan diri dengan berjalan kaki menuju arah posisi Panzer-Lehr Division yang berada 7 kilometer di dekat Orbois. Terus bagaimana dengan Tiger kompi Wittmann yang ditugaskan menghadang pasukan Inggris di Hill 213? Mereka berhasil menghancurkan sisa-sisa dari A Squadron dari 4th County of London Yeomanry Regiment (“Sharpshooters”), termasuk 5 buah Cromwell IV dan Sherman Firefly, serta 30 orang tawanan. Dalam pertempuran yang berlangsung singkat ini, kompi Wittmann yang perkasa telah menunjukkan prestasi yang amit-amit: mereka menghancurkan 4 Sherman Firefly, 20 Cromwell, 3 Stuart, 3 M4 Sherman OP, 14 Half-track, 16 Bren-Carrier dan 2 senjata anti-tank pdr 6! Serangan Wittmann diikuti oleh serangan lainnya yang dilancarkan oleh Tiger-Tiger dari 1. Kompanie sSSPzAbt 101 pimpinan SS-Hauptsturmführer Rolf Möbius dan tank-tank Panzerkampfwagen IV dari Panzer-Lehr. Berbeda dengan Wittmann, serangan ini dapat digagalkan oleh sejumlah senjata anti-tank milik 22nd Armored Brigade. Keesokan harinya, Inggris menarik mundur pasukan mereka dari kota sehingga membuat Jerman mengambilalihnya selama dua bulan berikutnya. Bisa disimpulkan bahwa pergerakan Inggris ke Caen dan Villers-Bocage dihentikan dengan dinginnya oleh serangan berani mati Michael Wittmann dan aksi-aksi yang menyusul setelahnya!
Tanggal 22 Juli, setelah kesuksesannya di Villers-Bocage, Wittmann menerima medali Schwertern setelah direkomendasikan langsung oleh komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer und Panzergeneral der Waffen-SS Josef “Sepp” Dietrich. Upacaranya diselenggarakan tanggal 25 Juni 1944 dan kembali Adolf Hitler secara pribadi mengalungkan medali kepada pahlawan perang kebanggaannya ini. Kini Michael Wittmann adalah tanker dengan penghargaan paling tinggi dalam Perang Dunia II!
Pada saat yang bersamaan dia juga naik pangkat menjadi SS-Hauptsturmführer (Kapten). Karena khawatir kalau jagoan tempur kebanggaan Jerman ini nantinya terbunuh dalam pertempuran, ia ditawari pekerjaan baru sebagai instruktur di sebuah sekolah tank SS. Dasar emang pejantan tangguh, Wittmann menolak dan malah memutuskan untuk kembali ke medan Normandia yang bergejolak tanggal 6 Juli 1944 dan ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Caen (3 s/d 10 Juli). Selama bulan Juli 1944, Wittmann bertempur habis-habisan di dekat wilayah Caen sampai bulan Agustus datang. Pada saat itu dia telah mengendarai tunggangan baru yaitu Tiger #007. pada awal Agustus dia bersama dengan sSSPzAbt 101 dipindahkan ke wilayah Cintheaux. Pada saat itu pasukan Jerman berusaha merebut kembali Caen yang kini telah porak poranda akibat pertempuran tanpa henti. Tanggal 8 Agustus 1944, sebuah pertempuran baru berkobar di dekat Cintheaux. Ini adalah juga pertempuran terakhir Wittmann. Jam 12.55 siang (seperti yang dilaporkan oleh SS-Hauptscharführer Häflinger komandan Tiger #213 yang ikut bertempur di lokasi yang sama dan ditempatkan di sebelah belakang Tiger Wittmann) di sebuah lapangan terbuka di dekat jalan menuju Caen-Cintheaux tepatnya di Gaumesnil, Tiger milik Michael Wittmann hancur dan seluruh awaknya terbunuh. Setelah pertempuran usai, sisa-sisa dari Wittmann dan anakbuahnya dikuburkan di dekat lokasi mereka terbunuh berdampingan dengan rongsokan Tigernya, tanpa ada penanda apapun.
Sampai dengan tahun 1983, kontroversi tentang penyebab kematian Wittmann masih menjadi tandatanya besar, bahkan bagi para anggota sSSPzAbt 101 yang notabene unit Wittmann saat itu! Banyak sumber yang menyatakan bahwa dia terbunuh oleh sebuah “sergapan Firefly”, tapi unit-unit Sekutu yang lain juga bersikeras bahwa merekalah yang telah menghancurkan Tiger Wittmann. Di antara mereka yang “ngaku-ngaku” ini adalah 1st Polish Armored Division, 4th Canadian Armored Division (Sherman-Sherman dari unit ini kenyataannya memang telah mengepung posisi Tiger Wittmann) dan 33rd British Independent Armored Brigade. Dalam memoar mantan anggota sSSPzAbt 101 bernama Mr. F.R. (kayak pemain bokep aja namanya nggak mau diketahui!), dia berkata bahwa versi resmi pada saat itu menyebutkan bahwa Tiger Wittmann dihancurkan dari atas oleh bom yang dijatuhkan oleh pesawat Sekutu. Dia lalu menunjukkan bukti sebuah foto yang memperlihatkan onggokan Tiger yang sudah kehilangan turetnya dengan laras meriam kini menempel di badan. Dasar culun, ternyata kemudian diketahui bahwa ini sebenarnyalah adalah gambar Tiger milik SS-Untersturmführer Alfred Günther dari 3. Kompanie sSSPzAbt 101 yang memang hancur akibat bom pesawat terbang di Evrecy. Bersama dengan dua versi tersebut, beberapa klaim lainnya muncul bahwa unit-unit tertentu (yang bahkan diketahui tidak berada di lokasi kejadian pada saat tersebut!) ikut “bertanggungjawab” dalam menghancurkan Tiger Wittmann. Pada tahun 1945. Mr. Serge Varin menemukan sisa-sisa Tiger #007. dia memang mempunyai ketertarikan terhadap tank ini karena turetnya yang copot dari badannya. Mr. Sarmento eh Mr. Varin lalu mempelajari Tiger Wittmann dan mendapati bahwa dia tidaklah tertembus oleh satupun tembakan meriam lawan selama berlangsungnya pertempuran. Satu-satunya kerusakan pada badan Tiger tersebut adalah lubang besar menganga di bagian belakang, di dekat dek mesin.
Setelah penelitian lebih lanjut, Mr. Varin berkesimpulan bahwa kehancuran dari Tiger tersebut diakibatkan oleh sesuatu yang datang dari udara/atas. Roket telah menghantam dek bagian belakang Tiger (yang terbuat dari lapisan baja setebal 25mm), menembus pipa ventilasi dan menyebabkan ledakan di kompartemen mesin dan di dalam tank sehingga menyulut ledakan yang lebih besar di bagian penyimpanan amunisi. Ledakan kedua ini membunuh seluruh awak tank secara instan sekaligus melambungkan turet ke udara. Berdasarkan keterangan dari Varin, Tiger Wittmann dihancurkan oleh roket yang berasal dari pesawat serbu Hawker “Typhoon” MkIB milik Royal Air Force Inggris. Typhoon biasanya dipersenjatai dengan roket HE (High-Explosive) dan banyak menimbulkan korban di kalangan panzer-panzer Jerman selama pertempuran sengit di Normandia (contohnya tanggal 8 Agustus 1944. di hari itu saja gerombolan Typhoon Inggris menghancurkan tidak kurang dari 135 tank Jerman, dan salah satunya adalah Tiger #007).
Dahsyatnya, bukti lain mengemuka bahwa Tiger Wittmann sebenarnya telah dihancurkan oleh tank-tank “A” Squadron dari Northamptonshire Yeomanry. Awak Firefly Inggris telah mendeteksi kedatangan Tiger-Tiger yang bergerak maju ke medan pertempuran, dan mulai menembak gerombolan Tiger tersebut ketika jaraknya sudah 800 meter. Berdasarkan Buku Harian Perang asli dari “A” Squadron, jam 12:20 3 buah Tiger bergerak menuju posisi Skuadron dan ketiganya dihancurkan jam 12:40, 12:47 dan 12:52 tanpa ada kerugian satupun dari pihak Inggris. Setelah Tiger pertama dihancurkan jam 12:40, Tiger kedua mulai menembak tapi kemudian terkena tembakan balasan telak sehingga meledak dengan suara ledakan yang menggelegar. Tak lama kemudian, Tiger ketiga ikutan di-KO setelah terkena dua tembakan. Terus yang manakah Tiger milik Michael Wittmann? Dia diidentifikasi sebagai Tiger kedua yang dihancurkan jam 12:47 oleh Sherman “Firefly” Inggris yang dikomandani oleh Sergeant Gordon (gunner – Trooper Joe Ekins) dari 3rd Platoon, "A" Squadron, 33rd Armored Brigade dari 1st Northamptonshire Yeomanry. Sherman “Firefly” dipersenjatai dengan senjata 17 pounder yang mampu mempenetrasi lapisan baja sebuah Tiger dalam jarak 800m. Efek ledakan telah membuat turet menjadi copot dan terbang ke udara, yang kemudian mendarat di tanah dengan bagian atas menghadap ke bawah. Wittmann sendiri kemungkinan besar tidak mengetahui adanya Firefly Inggris di wilayah tersebut dan merasa PD menyerbu posisi musuh dengan hanya berkekuatan tiga Tiger saja. Kalau saja dia mengetahuinya, tentu saja dia akan menyerang dengan cara berbeda atau dengan kekuatan yang lebih besar. Versi lainnya menyebutkan bahwa Wittmann terbunuh oleh tembakan dari sebuah resimen Kanada bernama Sherbrooke Fusiliers. Setelah Wittmann tidak kembali-kembali juga dari pertempuran, usaha pencarian segera dilakukan terhadapnya dan dilakukan oleh anggota-anggota dari batalionnya dengan mendapat bantuan dari 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend”. Usaha pencarian tersebut dilakukan secara nonstop selama siang sampai malam hari tanggal 8/9 Agustus 1944.
Satu yang pasti, Michael Wittmann dan awak panzernya telah terbunuh dalam pertempuran tanggal 8 Agustus 1944 di Gaumesnil dekat Cintheaux dan dimakamkan di sebuah kuburan tak bertanda. Pada bulan Maret 1983, kuburan tersebut ditemukan secara tidak sengaja ketika sedang dilaksanakan pembangunan jalan baru yang melintasinya dan kemudian dipindahkan. Jenazah Wittmann berhasil diidentifikasi melalui catatan giginya dan juga tag pengenal Heinrich Reimers (supir). Wittmann dan awak panzernya kemudian dikuburkan kembali di Pemakaman Militer Jerman di “De La Cambe” di Normandia, Prancis. Pemakaman tersebut terletak di Jalan Nasional 13 (RN 13) antara Isigny-sur-Mer dan Bayeux. Michael Wittmann dikebumikan di square 47, row 3, grave 120 di "De La Cambe". Lalu siapa saja awak Tiger #007 dari 2. Kompanie schwere SS-Panzer Abteilungen 101 LSSAH yang terbunuh di Gaumesnil? Inilah dia:
SS-Sturmmann Rudolf "Rudi" Hirschel (radioman) 24/1/3 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Unterscharführer Henrich Reimers (driver) 24/5/11 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Unterscharführer Karl Wagner (observer) 20/5/31 - 44/8/8 (24 tahun),
SS-Sturmmann Günther Weber (loader) 24/12/21 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Haupsturmführer Michael Wittmann (commander) 14/4/22 - 44/8/8 (30 tahun).
Wittmann mengakhiri karirnya sebagai komandan 2. Kompanie schwere SS-Panzer Abteilungen 101 (bagian dari 1. SS-Panzer-Division “Leibstandarte SS Adolf Hitler”). SS-Haupsturmführer Michael Wittmann adalah jagoan tank paling sukses dalam Perang Dunia II bila dilihat dari jumlah penghargaan yang telah diraihnya. Teman-temannya bersaksi bahwa dia adalah seorang manusia yang pendiam yang selalu luar biasa tenang bahkan dalam pertempuran yang paling sengit sekalipun! Yang lain berkata bahwa dia mempunyai indera keenam yang bisa mengetahui kapan dan dimana harus bertempur. Dia juga menjadi komandan dari para awak yang luar biasa, yang selalu siap untuk menuruti apapun perintahnya dengan efisiensi yang tinggi. Dia sangat dikagumi oleh rekan-rekan seperjuangannya dan juga oleh para atasannya. Dapat dikatakan bahwa Michael Wittmann mewakili seorang pahlawan yang sebenarnya yang terus berjuang tanpa henti sampai akhir demi tanah airnya. Keberanian pribadi Wittmann tak perlu untuk dipertanyakan lagi dan tempatnya di dalam sejarah militer dunia adalah suatu hal yang pantas bagi dia.
Pada bulan Oktober 1939, Wittmann bergabung dengan 5. Panzerspähskompanie (kompi depot Leibstandarte) yang berpangkalan di Berlin (Lichterfelde) dan sekaligus juga sebagai “akademi” senjata serang (assault gun). Pada bulan Februari 1940 dia dipindahkan ke SS-Sturm-Batterie (baterai senjata serang – Sturmartillerie) LSSAH yang baru dibentuk dan dipersenjatai dengan Sturmgeschütz ausf A. Alasan dari pemindahan ini adalah karena Wittmann masih berpangkat perwira rendah sementara dia sudah bertugas selama tiga tahun dan mempunyai pengalaman dalam hal menangani kendaraan lapis baja. Pada waktu yang sama, dia mulai menjalin persahabatan dengan Hannes Philipsen, Helmut Wendorff, Alfred Günther dan anggota-anggota lainnya dari unit tersebut yang kemudian akan memperoleh nama harum dalam peperangan. Pada akhir tahun 1940-an, Wittmann memulai karir tempur panzer yang sebenarnya di wilayah Balkan (Yugoslavia dan Yunani). Selama berada di Yunani, dia memegang komando sebuah Sturmgeschütz ausf A (bagian dari SS-Sturm-Batterie LSSAH) dan bertempur disana sampai dengan pertengahan 1941.
Pada tanggal 11 Juni 1941, Wittmann bersama dengan LSSAH dipindahkan ke timur untuk persiapan operasi “Barbarossa” yang akan dimulai pada tanggal 22 Juni. LSSAH diperintahkan untuk bergerak ke wilayah selatan Rusia. Pada tanggal 12 Juli 1941, dia dianugerahi Eiserne Kreuz (kelas kedua) setelah menghancurkan beberapa tank Rusia. Beberapa waktu kemudian dia terluka dalam suatu pertempuran tapi tetap bertahan dalam unitnya dan menerima Verwundetenabzeichen (Wound’s Badge). Tanggal 8 September 1941 dia menerima Eiserne Kreuz (kelas pertama) dan Panzerkampfabzeichen (Panzer Assault Badge) setelah pertempuran di wilayah Rostov, dimana dia menghancurkan enam tank Soviet dalam satu kesempatan! Wittmann juga naik pangkat menjadi SS-Oberscharführer. Sampai dengan bulan Juni 1942, dia terus-menerus bertempur dengan unitnya di medan perang Rusia. Tanggal 5 Juni 1942, karena prestasinya yang luar biasa, Wittmann diterima sebagai peserta pelatihan perwira di SS Junkerschule di Bad Tölz (Bavaria). Pada tanggal 5 September 1942, Wittmann meninggalkan Bad Tölz sebagai seorang instruktur panzer (SS-Panzerausbildungs und Ersatz-Abteilung).
Pada musim gugur 1942, Leibstandarte diupgrade statusnya menjadi sebuah divisi Panzer-Grenadier. Ditambahkan pula sebuah kompi baru yaitu 13. Kompanie yang dilengkapi dengan PzKpfw VI Tiger. Pelatihan diadakan di Padeborn di Jerman dan kemudian di Ploermel di Prancis. Pada akhir bulan Januari 1943, Leibstandarte SS Adolf Hitler dikirim balik ke Front Timur. Komando untuk 13. Kompanie diserahkan kepada SS-Hauptsturmführer Heinz Kling.
Pada tanggal 21 Desember 1942, Wittmann dipromosikan menjadi SS-Untersturmführer dan pada tanggal 24 Desember dia bergabung dengan 13. Kompanie dari Leibstandarte SS Adolf Hitler. Dia diserahi komando sebuah peleton Panzer III ausf L/M di kompi Tiger. Peleton tersebut dimaksudkan untuk melindungi bagian belakang Tiger dari serangan infanteri musuh dan hambatan-hambatan lainnya. Pada awal musim panas 1943, Wittmann bergabung dengan kompi Tiger dan meninggalkan bagian pendukung Panzer III-nya. Pada tanggal 5 Juli 1943, dia memulai karir tempurnya di atas panzer Tiger dalam Operasi Zitadelle. LSSAH ditempatkan di sektor selatan serangan. Pada hari pertama beraksi, dia menghancurkan dua buah senjata anti-tank dan 13 buah T-34 sekaligus menyelamatkan peleton temannya Helmut Wendorff yang dikepung musuh. Tanggal 7 dan 8 Juli, dia menghancurkan dua T-34, dua SU-122 dan tiga T-60/70. tanggal 12 Juli, dia menghancurkan delapan tank Soviet, tiga senjata anti-tank dan satu baterai senjata. Operasi ini berakhir tanggal 17 Juli 1943 dan mencakup pertempuran-pertempuran di Kharkov dan Kursk serta lainnya yang lebih kecil lingkupnya. Dalam waktu terbaiknya ini, Tiger Michael Wittmann tanpa ampun telah menghancurkan 30 tank Soviet bersama dengan 28 anti-tank! Tanggal 29 Juli 1943, 13. Kompanie menjadi salah satu komponen dari Schwere SS Panzer Abteilungen 101 yang baru dibentuk dan ditambahkan ke LSSAH. Pada bulan Agustus 1943, LSSAH dipindahkan ke Italia untuk pemulihan dan tugas-tugas pendudukan.
Pada bulan Oktober 1943, 1. SS-Panzer-Grenadier-Division “Leibstandarte Adolf Hitler” diupgrade lagi statusnya menjadi 1. SS-Panzer-Division “Leibstandarte SS Adolf Hitler”.
Di Schwere SS Panzer-Abteilungen (sSSPzAbt) 101, Wittmann (Tiger #1331) mengabdi bersama dengan para jagoan-jagoan Tiger lainnya seperti: Franz Staudegger (Tiger #1325), Helmut Wendorff (Tiger #1321) dan Jürgen Brandt (Tiger #1334). Komando untuk unit ini dipercayakan pada SS-Hauptsturmführer Heinz Kling (Tiger #1301). Di bulan Oktober 1943, setelah bermulanya ofensif Soviet di musim gugur, LSSAH ditransfer kembali ke Front Timur (wilayah Kiev). Juga di bulan Oktober, Wittmann mengganti Tigernya yang bernomor 1331 menjadi Tiger #S21 sekaligus mendapat tambahan jagoan di bawah komandonya, yaitu Jürgen Brandt (Tiger #S24). Pada tanggal 13 Oktober, unit Tiger Wittmann berhasil menghancurkan 20 buah T-34 bersama dengan 23 senjata infanteri dan anti-tank! Pada bulan Desember, Wittmann ikut serta dalam banyak pertempuran dan jumlah skor kemenangannya pun bertambah dengan meyakinkan.
Pada tanggal 13 Januari 1944, Michael Wittmann menerima Ritterkreuz atas pengabdiannya yang luar biasa bagi tanah air. Mari kita kutip apa yang disampaikan oleh pengumuman radio Jerman: “Dari bulan Juli 1943 sampai dengan awal Januari 1944 dia berhasil menghancurkan 56 kendaraan lapis baja musuh, termasuk tank T-34 dan tank lain dalam jenis yang super berat, SP. Tanggal 8 dan 9 Januari dia dan peletonnya telah menghentikan sekaligus menggagalkan usaha meloloskan diri dari sebuah brigade tank Soviet, dan dalam pertempuran yang kemudian terjadi dia menambah skornya dengan 10 kendaraan lagi. Tanggal 13 Januari, dihancurkan pula 19 buah T-34 dan tiga buah senjata SP super-berat. Total kemenangannya menjadi 88 buah tank dan SP”. Tanggal 15/16 Januari 1944, SS-Rottenführer Balthasar (Bobby) Woll ikutan menerima Ritterkreuz. Balthasar Woll adalah seorang gunner yang tiada duanya, yang dapat menembak dengan tepat bahkan ketika sedang bergerak!
Tanggal 20 Januari, Wittmann dipromosikan menjadi SS-Obersturmführer. Dua minggu kemudian, tanggal 30 Januari 1944, dia menerima telegram yang datangnya langsung dari Adolf Hitler: “Sebagai ucapan terimakasih atas aksi-aksi heroik yang telah engkau lakukan demi masa depan bangsa kita, dengan ini aku menganugerahimu Eichenlaub (Oakleaves to the Knight's Cross of the Iron Cross) sebagai prajurit ke-380 dari Wehrmacht Jerman. Adolf Hitler.” Tanggal 2 Februari 1944, Wittmann menerima langsung medali idaman tersebut dari tangan sang Führer sendiri, dan tempatnya adalah di Führerhauptquartier Wolffschanze (Sarang Serigala – Rastenburg di Prusia Timur).
88 buah cincin putih (kills) dicat di meriam Tiger Wittmann khusus untuk acara tersebut, dan foto upacaranya diambil oleh SS-Büschel (Propaganda Kompanie – PK). Tanggal 28 Februari 1944, sSSPzAbt 101 kini telah mempunyai lima orang peraih Ritterkreuz: SS-Untersturmführer Franz Staudegger, SS-Untersturmführer Helmut Wendorff, SS-Hauptsturmführer Heinz Kling, SS-Obersturmführer Michael Wittmann dan SS-Rottenführer Balthasar Woll (Wittmann adalah satu-satunya yang mempunyai tambahan Eichenlaub). Selama periode dari tanggal 29 Februari sampai dengan 2 Maret 1944, sebagian besar dari kompi Wittmann dikirim ke Mons di Belgia untuk menjalani pemulihan. Pada saat yang bersamaan Wittmann diserahi tanggungjawab baru untuk memimpin 2. Kompanie dari sSSPzAbt 101 LSSAH. Setelah meninggalkan Front Timur, dia mengaku bahwa senjata anti-tank Soviet lebih sulit untuk dihancurkan dan karenanya menjadi buruan utama dibandingkan dengan tank. Tanggal 1 Maret 1944, Michael Wittmann menikah dengan Hildegard Burmester. Yang jadi pengiring prianya, siapa lagi kalau bukan Bobby Woll!
Pada saat itu Wittmann telah menjadi seorang pahlawan nasional dan gambarnya terpampang dimana-mana. Mesin propaganda Goebbels telah menjadikannya sebagai pahlawan seluruh bangsa Jerman. Pada bulan April 1944, Wittmann mengunjungi pabrik Henschel und Sohn di Kassel dan beraudiensi langsung dengan para pekerjanya sambil menyampaikan rasa terimakasihnya kepada mereka karena telah membuat tank Tiger I yang sebegitu baiknya. Dalam kunjungannya tersebut dia juga berkesempatan melihat barisan panjang Tiger I ausf E yang sedang diproduksi. Pada bulan Mei 1944, dia bergabung kembali dengan sSSPzAbt 101 dari LSSAH, yang berpangkalan di wilayah Lisieux, Normandia (Prancis).
Pada saat itu Bobby Woll (gunner Wittmann yang sangat berbakat) telah menerima komando Tigernya sendiri dan ikut ambil bagian dalam pertempuran Normandia, dimana dia kemudian terluka (selama serangan udara) dan tetap dirawat di rumah sakit sampai dengan bulan Maret 1945. Woll kembali bertugas dan ikut serta dalam pertempuran-pertempuran terakhir di Front Barat. Dia berhasil selamat sampai perang usai dan kemudian beralih profesi menjadi petugas listrik. Dia meninggal pada tahun 1996.
LSSAH merupakan bagian dari unit cadangan panzer, yang termasuk juga 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend” dan Panzer-Lehr Division. Pada saat itu komando sSSPzAbt 101 dipegang oleh SS-Sturmbannführer Heinz von Westernhagen (Tiger #007), sementara 1. Kompanie dikomandani oleh SS-Hauptsturmführer Rolf Möbius. Pada tanggal 6 Juni 1944 (D-Day), Wittmann menerima Tiger I model terbaru #205 untuk menjadi tunggangannya. Dari tanggal 6 sampai dengan 12 Juni, sSSPzAbt 101 bergerak cepat menuju ke lokasi pendaratan pasukan Sekutu di Normandia. Dalam perjalanan, jumlah Tiger dari 2. Kompanie Wittmann berkurang menjadi tinggal enam saja karena serangan udara musuh yang masif. Kompi Wittmann bersama dengan Panzer-Lehr Division dan 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend” merupakan bagian dari Heeresgruppe di bawah komando jenderal legendaris Erwin Rommel. Tanggal 13 Juni, pertempuran mulai pecah di wilayah Bayeux. Pada saat itu kompi Wittmann berada di dekat Villers-Bocage di sebelah selatan Tilly-sur-Seulles (wilayah Caen). Tanggal 13 Juni 1944, kompi Wittmann berhasil menghancurkan SELURUH 4th County of London Yeomanry Regiment yang bergerak berombongan di jalan No. 175 menuju Villers-Bocage, di Hill No. 213.
Bagaimana kejadian sehebring itu bisa terjadi? Baca kalimat di bawah ini dengan huruf Braille:
Tanggal 13 Juni 1944, seminggu setelah D-Day, 2. Kompanie dari sSSPzAbt 101 di bawah pimpinan Michael Wittmann dengan enam Tiger tersisa kini berlokasi di wilayah Hill (Point) 213 di atas Villers Bocage setelah sebelumnya bergerak dari Beauvais dan mendapat serangan udara terus menerus dari Sekutu. Perintah yang diterimanya adalah untuk menghentikan pergerakan dari 22nd Armored Brigade dari 7th Armored Division Inggris (“Desert Rats” yang terkenal) yang berusaha maju melewati kota untuk mengepung garis pertahanan Jerman dan mengamankan jalan menuju Caen. Kompi Wittmann bersembunyi di balik alang-alang tinggi sambil memperhatikan konvoy musuh yang berbaris dengan tenangnya dalam jarak 200 meter di depan mereka. Jam 8 pagi, Wittmann memutuskan sudah saatnya untuk menyerang, dan segera dia mengarahkan sasarannya pada barisan kendaraan perang Inggris yang berada di jalan utama, sementara sisa dari pasukannya (4 Tiger karena 1 rusak sehingga tidak bisa dipakai) menghantam pasukan Inggris yang berada di sekitar Hill 213. tak lama kemudian, Wittmann telah menghancurkan sebuah Sherman Firefly dan Cromwell IV. Setelah penghambat utamanya di-KO, dia langsung meneruskan serangannya ke selatan untuk mengobrak-abrik sisa kendaraan transportasi musuh. Dalam waktu singkat 8 half-track, 4 Bren Carrier, dan 2 senjata anti-tank pdr 6 menjadi korban meriam Wittmann. Masih belum cukup, Wittmann mencapai persimpangan di jalan yang menuju ke Tilly-sur-Seulles. Di persimpangan ini dia menghancurkan 3 buah tank Stuart dari unit reconnaisance sebelum bergerak ke pinggiran kota Villers-Bocage. Di dalam kota dia meluluhlantakkan 4 tank Cromwell IV dan sebuah half-track, lalu berbalik menuju Rue Pasteur. Di sepanjang jalan, dia menghancurkan sebuah tank Cromwell IV dan Sherman OP sebelum tiba di jalan utama Villers-Bocage. Di ujung jalan Rue Pasteur Tigernya terkena tembakan dari Sherman Firefly dari B Squadron, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke garis pertahanan karena selama ini dia telah maju sebegitu jauh sendirian tanpa dukungan infanteri atau panzer lain! Dia lalu memilih jalan ke Caen untuk bergabung dengan sisa kompinya. Dalam perjalanan kembali, Tiger Wittmann mendapat serangan dari Cromwell IV lainnya, yang kemudian berhasil dia hancurkan dengan tanpa perasaan (WTF?). kembali di persimpangan Tilly, prajurit-prajurit Inggris dari 1st Rifle Brigade dengan gencar menembaki Wittmann dengan senjata anti-tank pdr 6 mereka, dan membuat Tigernya tidak berfungsi. Wittmann dan awak panzernya mampu untuk keluar dari Tiger yang lumpuh dan langsung meloloskan diri dengan berjalan kaki menuju arah posisi Panzer-Lehr Division yang berada 7 kilometer di dekat Orbois. Terus bagaimana dengan Tiger kompi Wittmann yang ditugaskan menghadang pasukan Inggris di Hill 213? Mereka berhasil menghancurkan sisa-sisa dari A Squadron dari 4th County of London Yeomanry Regiment (“Sharpshooters”), termasuk 5 buah Cromwell IV dan Sherman Firefly, serta 30 orang tawanan. Dalam pertempuran yang berlangsung singkat ini, kompi Wittmann yang perkasa telah menunjukkan prestasi yang amit-amit: mereka menghancurkan 4 Sherman Firefly, 20 Cromwell, 3 Stuart, 3 M4 Sherman OP, 14 Half-track, 16 Bren-Carrier dan 2 senjata anti-tank pdr 6! Serangan Wittmann diikuti oleh serangan lainnya yang dilancarkan oleh Tiger-Tiger dari 1. Kompanie sSSPzAbt 101 pimpinan SS-Hauptsturmführer Rolf Möbius dan tank-tank Panzerkampfwagen IV dari Panzer-Lehr. Berbeda dengan Wittmann, serangan ini dapat digagalkan oleh sejumlah senjata anti-tank milik 22nd Armored Brigade. Keesokan harinya, Inggris menarik mundur pasukan mereka dari kota sehingga membuat Jerman mengambilalihnya selama dua bulan berikutnya. Bisa disimpulkan bahwa pergerakan Inggris ke Caen dan Villers-Bocage dihentikan dengan dinginnya oleh serangan berani mati Michael Wittmann dan aksi-aksi yang menyusul setelahnya!
Tanggal 22 Juli, setelah kesuksesannya di Villers-Bocage, Wittmann menerima medali Schwertern setelah direkomendasikan langsung oleh komandan LSSAH, SS-Obergruppenführer und Panzergeneral der Waffen-SS Josef “Sepp” Dietrich. Upacaranya diselenggarakan tanggal 25 Juni 1944 dan kembali Adolf Hitler secara pribadi mengalungkan medali kepada pahlawan perang kebanggaannya ini. Kini Michael Wittmann adalah tanker dengan penghargaan paling tinggi dalam Perang Dunia II!
Pada saat yang bersamaan dia juga naik pangkat menjadi SS-Hauptsturmführer (Kapten). Karena khawatir kalau jagoan tempur kebanggaan Jerman ini nantinya terbunuh dalam pertempuran, ia ditawari pekerjaan baru sebagai instruktur di sebuah sekolah tank SS. Dasar emang pejantan tangguh, Wittmann menolak dan malah memutuskan untuk kembali ke medan Normandia yang bergejolak tanggal 6 Juli 1944 dan ikut berpartisipasi dalam Pertempuran Caen (3 s/d 10 Juli). Selama bulan Juli 1944, Wittmann bertempur habis-habisan di dekat wilayah Caen sampai bulan Agustus datang. Pada saat itu dia telah mengendarai tunggangan baru yaitu Tiger #007. pada awal Agustus dia bersama dengan sSSPzAbt 101 dipindahkan ke wilayah Cintheaux. Pada saat itu pasukan Jerman berusaha merebut kembali Caen yang kini telah porak poranda akibat pertempuran tanpa henti. Tanggal 8 Agustus 1944, sebuah pertempuran baru berkobar di dekat Cintheaux. Ini adalah juga pertempuran terakhir Wittmann. Jam 12.55 siang (seperti yang dilaporkan oleh SS-Hauptscharführer Häflinger komandan Tiger #213 yang ikut bertempur di lokasi yang sama dan ditempatkan di sebelah belakang Tiger Wittmann) di sebuah lapangan terbuka di dekat jalan menuju Caen-Cintheaux tepatnya di Gaumesnil, Tiger milik Michael Wittmann hancur dan seluruh awaknya terbunuh. Setelah pertempuran usai, sisa-sisa dari Wittmann dan anakbuahnya dikuburkan di dekat lokasi mereka terbunuh berdampingan dengan rongsokan Tigernya, tanpa ada penanda apapun.
Sampai dengan tahun 1983, kontroversi tentang penyebab kematian Wittmann masih menjadi tandatanya besar, bahkan bagi para anggota sSSPzAbt 101 yang notabene unit Wittmann saat itu! Banyak sumber yang menyatakan bahwa dia terbunuh oleh sebuah “sergapan Firefly”, tapi unit-unit Sekutu yang lain juga bersikeras bahwa merekalah yang telah menghancurkan Tiger Wittmann. Di antara mereka yang “ngaku-ngaku” ini adalah 1st Polish Armored Division, 4th Canadian Armored Division (Sherman-Sherman dari unit ini kenyataannya memang telah mengepung posisi Tiger Wittmann) dan 33rd British Independent Armored Brigade. Dalam memoar mantan anggota sSSPzAbt 101 bernama Mr. F.R. (kayak pemain bokep aja namanya nggak mau diketahui!), dia berkata bahwa versi resmi pada saat itu menyebutkan bahwa Tiger Wittmann dihancurkan dari atas oleh bom yang dijatuhkan oleh pesawat Sekutu. Dia lalu menunjukkan bukti sebuah foto yang memperlihatkan onggokan Tiger yang sudah kehilangan turetnya dengan laras meriam kini menempel di badan. Dasar culun, ternyata kemudian diketahui bahwa ini sebenarnyalah adalah gambar Tiger milik SS-Untersturmführer Alfred Günther dari 3. Kompanie sSSPzAbt 101 yang memang hancur akibat bom pesawat terbang di Evrecy. Bersama dengan dua versi tersebut, beberapa klaim lainnya muncul bahwa unit-unit tertentu (yang bahkan diketahui tidak berada di lokasi kejadian pada saat tersebut!) ikut “bertanggungjawab” dalam menghancurkan Tiger Wittmann. Pada tahun 1945. Mr. Serge Varin menemukan sisa-sisa Tiger #007. dia memang mempunyai ketertarikan terhadap tank ini karena turetnya yang copot dari badannya. Mr. Sarmento eh Mr. Varin lalu mempelajari Tiger Wittmann dan mendapati bahwa dia tidaklah tertembus oleh satupun tembakan meriam lawan selama berlangsungnya pertempuran. Satu-satunya kerusakan pada badan Tiger tersebut adalah lubang besar menganga di bagian belakang, di dekat dek mesin.
Setelah penelitian lebih lanjut, Mr. Varin berkesimpulan bahwa kehancuran dari Tiger tersebut diakibatkan oleh sesuatu yang datang dari udara/atas. Roket telah menghantam dek bagian belakang Tiger (yang terbuat dari lapisan baja setebal 25mm), menembus pipa ventilasi dan menyebabkan ledakan di kompartemen mesin dan di dalam tank sehingga menyulut ledakan yang lebih besar di bagian penyimpanan amunisi. Ledakan kedua ini membunuh seluruh awak tank secara instan sekaligus melambungkan turet ke udara. Berdasarkan keterangan dari Varin, Tiger Wittmann dihancurkan oleh roket yang berasal dari pesawat serbu Hawker “Typhoon” MkIB milik Royal Air Force Inggris. Typhoon biasanya dipersenjatai dengan roket HE (High-Explosive) dan banyak menimbulkan korban di kalangan panzer-panzer Jerman selama pertempuran sengit di Normandia (contohnya tanggal 8 Agustus 1944. di hari itu saja gerombolan Typhoon Inggris menghancurkan tidak kurang dari 135 tank Jerman, dan salah satunya adalah Tiger #007).
Dahsyatnya, bukti lain mengemuka bahwa Tiger Wittmann sebenarnya telah dihancurkan oleh tank-tank “A” Squadron dari Northamptonshire Yeomanry. Awak Firefly Inggris telah mendeteksi kedatangan Tiger-Tiger yang bergerak maju ke medan pertempuran, dan mulai menembak gerombolan Tiger tersebut ketika jaraknya sudah 800 meter. Berdasarkan Buku Harian Perang asli dari “A” Squadron, jam 12:20 3 buah Tiger bergerak menuju posisi Skuadron dan ketiganya dihancurkan jam 12:40, 12:47 dan 12:52 tanpa ada kerugian satupun dari pihak Inggris. Setelah Tiger pertama dihancurkan jam 12:40, Tiger kedua mulai menembak tapi kemudian terkena tembakan balasan telak sehingga meledak dengan suara ledakan yang menggelegar. Tak lama kemudian, Tiger ketiga ikutan di-KO setelah terkena dua tembakan. Terus yang manakah Tiger milik Michael Wittmann? Dia diidentifikasi sebagai Tiger kedua yang dihancurkan jam 12:47 oleh Sherman “Firefly” Inggris yang dikomandani oleh Sergeant Gordon (gunner – Trooper Joe Ekins) dari 3rd Platoon, "A" Squadron, 33rd Armored Brigade dari 1st Northamptonshire Yeomanry. Sherman “Firefly” dipersenjatai dengan senjata 17 pounder yang mampu mempenetrasi lapisan baja sebuah Tiger dalam jarak 800m. Efek ledakan telah membuat turet menjadi copot dan terbang ke udara, yang kemudian mendarat di tanah dengan bagian atas menghadap ke bawah. Wittmann sendiri kemungkinan besar tidak mengetahui adanya Firefly Inggris di wilayah tersebut dan merasa PD menyerbu posisi musuh dengan hanya berkekuatan tiga Tiger saja. Kalau saja dia mengetahuinya, tentu saja dia akan menyerang dengan cara berbeda atau dengan kekuatan yang lebih besar. Versi lainnya menyebutkan bahwa Wittmann terbunuh oleh tembakan dari sebuah resimen Kanada bernama Sherbrooke Fusiliers. Setelah Wittmann tidak kembali-kembali juga dari pertempuran, usaha pencarian segera dilakukan terhadapnya dan dilakukan oleh anggota-anggota dari batalionnya dengan mendapat bantuan dari 12. SS-Panzer-Division “Hitlerjugend”. Usaha pencarian tersebut dilakukan secara nonstop selama siang sampai malam hari tanggal 8/9 Agustus 1944.
Satu yang pasti, Michael Wittmann dan awak panzernya telah terbunuh dalam pertempuran tanggal 8 Agustus 1944 di Gaumesnil dekat Cintheaux dan dimakamkan di sebuah kuburan tak bertanda. Pada bulan Maret 1983, kuburan tersebut ditemukan secara tidak sengaja ketika sedang dilaksanakan pembangunan jalan baru yang melintasinya dan kemudian dipindahkan. Jenazah Wittmann berhasil diidentifikasi melalui catatan giginya dan juga tag pengenal Heinrich Reimers (supir). Wittmann dan awak panzernya kemudian dikuburkan kembali di Pemakaman Militer Jerman di “De La Cambe” di Normandia, Prancis. Pemakaman tersebut terletak di Jalan Nasional 13 (RN 13) antara Isigny-sur-Mer dan Bayeux. Michael Wittmann dikebumikan di square 47, row 3, grave 120 di "De La Cambe". Lalu siapa saja awak Tiger #007 dari 2. Kompanie schwere SS-Panzer Abteilungen 101 LSSAH yang terbunuh di Gaumesnil? Inilah dia:
SS-Sturmmann Rudolf "Rudi" Hirschel (radioman) 24/1/3 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Unterscharführer Henrich Reimers (driver) 24/5/11 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Unterscharführer Karl Wagner (observer) 20/5/31 - 44/8/8 (24 tahun),
SS-Sturmmann Günther Weber (loader) 24/12/21 - 44/8/8 (20 tahun),
SS-Haupsturmführer Michael Wittmann (commander) 14/4/22 - 44/8/8 (30 tahun).
Wittmann mengakhiri karirnya sebagai komandan 2. Kompanie schwere SS-Panzer Abteilungen 101 (bagian dari 1. SS-Panzer-Division “Leibstandarte SS Adolf Hitler”). SS-Haupsturmführer Michael Wittmann adalah jagoan tank paling sukses dalam Perang Dunia II bila dilihat dari jumlah penghargaan yang telah diraihnya. Teman-temannya bersaksi bahwa dia adalah seorang manusia yang pendiam yang selalu luar biasa tenang bahkan dalam pertempuran yang paling sengit sekalipun! Yang lain berkata bahwa dia mempunyai indera keenam yang bisa mengetahui kapan dan dimana harus bertempur. Dia juga menjadi komandan dari para awak yang luar biasa, yang selalu siap untuk menuruti apapun perintahnya dengan efisiensi yang tinggi. Dia sangat dikagumi oleh rekan-rekan seperjuangannya dan juga oleh para atasannya. Dapat dikatakan bahwa Michael Wittmann mewakili seorang pahlawan yang sebenarnya yang terus berjuang tanpa henti sampai akhir demi tanah airnya. Keberanian pribadi Wittmann tak perlu untuk dipertanyakan lagi dan tempatnya di dalam sejarah militer dunia adalah suatu hal yang pantas bagi dia.
No comments:
Post a Comment