Wednesday 29 June 2016

Akhir Dari Perang Dunia II

Perang Dunia II diakhiri dengan berbagai perjanjian antara pihak yang kalah perang (Jerman, Jepang, dan Italia) dan yang menang perang (pihak Sekutu: AS, Uni Soviet, Inggris, Prancis, dll). Perjanjian yang penting adalah perjanjian Sekutu dengan Jerman dan Sekutu dengan Jepang. Selain itu, pasca-Perang Dunia II juga ditandai dengan berbagai konferensi.
1. Berbagai Konferensi Selama Perang Dunia II

Beberapa konferensi yang diselenggarakan selama Perang Dunia II tentang strategi pertempuran ataupun perdamaian dunia, antara lain sebagai berikut.

a. Konferensi Atlantik
Konferensi Atlantik diselenggarakan pada tanggal 14 Agustus 1941 antara Franklin Delano Roosevelt (Presiden Amerika Serikat) dan Winston Churcill (Perdana Menteri Inggris). Konferensi Atlantik menghasilkan piagam perdamaian yang disebut Piagam Atlantik (Atlantik Charter). Piagam Atlantik sebagai fondasi berdirinya PBB.

b. Konferensi Casablanca
Konferensi Casablanca diselenggarakan pada bulan Januari 1943 antara Franklin Delano Roosevelt dan Winston Churcill. Konferensi itu membahas perencanaan penyerbuan tentara Sekutu ke Eropa guna mengalahkan tentara blok Sentral (Poros atau blok Jerman).

c. Konferensi Moskow
Konferensi Moskow diselenggarakan pada bulan Oktober 1943 yang dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Rusia (Vyacheslav Mikhailovich Molotov), Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Cordel Hull), dan Menteri Luar Negeri Inggris (Anthony Eden). Konferensi itu membahas tentang rencana pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian.

d. Konferensi Kairo

Konferensi Kairo diselenggarakan pada bulan November 1943 antara Franklin Delano Roosevelt, Winston Churcill, dan Chiang Kai-shek (Cina). Konferensi itu memutuskan bahwa mereka akan menggempur Jepang sampai menyerah.

e. Konferensi Teheran
Konferensi Teheran diselenggarakan pada Desember 1943 yang dihadiri Josep Stalin, Franklin Delano Roosevelt, dan Winston Churcill. Pada prinsipnya konferensi itu mendukung keputusan Konferensi Kairo dan bertekad melanjutkan kerja sama meskipun perang telah berakhir.

f. Konferensi Yalta
Konferensi Yalta diselenggarakan pada bulan Februari 1945 antara Josep Stalin, Franklin Delano Roosevelt, dan Winston Churcill. Konferensi berhasil mengambil keputusan, antara lain:
a. penyerahan Jerman tanpa syarat;
b. pembentukan organisasi internasional yang menjamin perdamaian dunia;
c. perencanaan penyelenggaraan konferensi di San Fransisco pada tanggal 25 April 1945.


2. Perjanjian-Perjanjian Pasca–Perang Dunia II

a. Perjanjian Sekutu–Jerman
Jerman merupakan salah satu negara “Pact Poros” yang hancur dalam PD II dan telah menyerah kepada sekutu pada tanggal 7 Mei 1945. AS,Uni Soviet, dan Inggris membicarakan tentang pembagian Jerman, denazifikasi dan demiliterisasi Jerman. Perjanjian Sekutu–Jerman ditentukan oleh Harry S. Truman (Presiden Amerika Serikat), Josep Stalin (Presiden Uni Soviet), dan Clement Richard Attlee (Perdana Menteri Inggris) dalam Konferensi Postdam (2 Agustus 1945). Konferensi Postdam berisi, antara lain sebagai berikut.
1) Jerman yang dikuasai oleh empat negara Sekutu dibagi dua, yaitu Jerman Timur dan Jerman Barat. Jerman Timur, 1 zona dikuasai oleh Uni Soviet, sedangkan Jerman Barat, 3 zona dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
2) Kota Berlin yang terletak di tengah daerah pendudukan Uni Soviet juga dibagi dua. Berlin Timur diduduki oleh Uni Soviet dan Berlin Barat dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
3) Wilayah Danziq dan daerah Jerman di sebelah timur Sungai Oder dan Niesse diberikan kepada Polandia.
4) Demiliterisasi bagi Jerman.
5) Penjahat perang harus dihukum.
6) Jerman harus membayar kerugian perang.

b. Perjanjian Sekutu–Jepang
Perjanjian Sekutu–Jepang dilakukan di San Fransisco pada tahun 1945. Perjanjian tersebut berisi, sebagai berikut.
1) Kepulauan Jepang diperintah oleh tentara pendudukan Amerika Serikat (untuk sementara).
2) Kepulauan Kuril dan Sakhalin Selatan diserahkan kepada Uni Soviet, sedangkan Manchuria dan Taiwan diserahkan kepada Cina. Kepulauan Jepang di Pasifik diserahkan kepada Amerika Serikat. Korea akan dimerdekakan dan untuk sementara waktu dibagi dua wilayah pendudukan dengan batas 38° lintang utara. Di bagian utara diduduki Uni Soviet, sedangkan di selatan dikuasai oleh Amerika Serikat.
3) Penjahat perang harus dihukum.
4) Jepang harus membayar ganti rugi perang.

c. Perjanjian Sekutu dengan Negara Lainnya
Selain mengadakan perjanjian dengan Jerman dan Jepang, sekutu juga mengadakan perjanjian dengan negara-negara lain yang kalah berperang dalam Perang Dunia II.

1) Perjanjian Sekutu–Italia dilaksanakan di Paris pada tahun 1945 dengan beberapa keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Wilayah Italia diperkecil.
b) Triastie menjadi negara merdeka di bawah perwalian PBB.
c) Abbesynia dan Albania memperoleh kemerdekaannya kembali.
d) Semua jajahan Italia dan Afrika Utara dikuasai Inggris.
e) Italia harus membayar ganti rugi akibat perang yang ditimbulkannya.

2) Perjanjian Sekutu–Austria dilaksanakan di Austria pada tahun 1945 dengan berbagai keputusan, antara lain sebagai berikut.
a) Kota Wina dibagi menjadi empat wilayah pendudukan dan dikuasai oleh Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.
b) Persyaratan lain menyusul karena belum ada keputusan dan persetujuan dari keempat negara pemenang Perang Dunia II di Wina.

3) Perjanjian Sekutu dengan Hongaria, Rumania, Bulgaria, dan Finlandia ditentukan di Paris tahun 1945 dengan beberapa keputusan yang pada intinya sama, yaitu:
a) setiap negara wilayahnya diperkecil;
b) setiap negara harus mengganti biaya perang.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki

Peristiwa Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki adalah sejarah kelam peperangan yang terjadi di dunia ini. Serangan bom atom meluluh lantakkan negeri Jepang dan mengakibatkan jatuhnya banyak korban dikedua kota tersebut. Tidak hanya itu efek yang ditimbulkan setelah serangan itu adalah penderitaan berkepanjangan dari generasi ke generasi akibat radiasi kimia yang diturunkan lewat genetika. Bom Atom yang jatuh di Kota Hiroshima dan Nagashaki terjadi pada 6 Agustus 1945, yang terjadi saat Perang Dunia II dimana dilakukan oleh pihak sekutu (Amerika, dkk) dengan alasan untuk membungkam angkatan perang kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang menyerah dan loyal kepada kaisar. Bom atom ini membunuh sebanyak 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000 di Nagasaki pada akhir tahun 1945.
Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada 15 Agustus, Jepang mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, menandatangani instrumen menyerah pada tanggal 2 September, yang secara resmi mengakhiri Perang Pasifik dan Perang Dunia II. (Jerman sudah menandatangani menyerah pada tanggal 7 Mei 1945, mengakhiri teater Eropa.) Pengeboman ini membuat Jepang sesudah perang mengadopsi Three Non-Nuclear Principles, melarang negara itu memiliki senjata nuklir. Bom Atom yang dijatuhkan ke Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 dan yang dijatuhkan di Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Mengapa Hiroshima dipilih sebagai target pertama dari serangan bom atom AS ini? Jelas sekali Hiroshima dipilih sebagai target pertama serangan berdasarkan pertimbangan matang militer AS kala itu.
Selama Perang Dunia kedua, Hiroshima jarang sekali diterjang oleh aksi pengeboman. Namun status kota tersebut sebagai markas militer Jepang, menjadikannya sasaran empuk dari para lawannya. Hiroshima juga dikenal sebagai kota pelabuhan yang besar di Jepang. Alasan inilah yang membuat kota ini sebagai sasaran strategis bom atom buatan Amerika. Sementara alasan Nagasaki sendiri sebenarnya bukan target utama dari AS. Kokura merupakan target potensial yang dipilih bersama Kyoto dan Niigata. Nagasaki dipilih sebagai pengganti Kyoto sebagai target potensial. Kyoto sendiri dipilih karena alasan religi yang mendukung pola militer Jepang. Sementara target potensial ketiga Niigata, dicoret dari daftar karena jaraknya terlalu jauh dari Pangkalan Militer Filipina, tempat pesawat pengebom lepas landas menuju Jepang. Namun pada akhirnya pilihan target jatuh pada Nagasaki, karena Militer AS juga mencoret Kokura dari daftar target mereka.
Nagasaki adalah kota yang industri perkapalannya bisa dikatakan maju. Namun kota ini bukanlah kota favorit untuk diserang karena sudah dibom sebanyak lima kali selama 12 bulan terakhir sebelum serangan bom atom melandanya. Alhasil, hanya Hiroshima dan Nagasaki yang dihancurkan oleh bom atom AS. Bom bom tersebut dijatuhkan dari sebuah pesawat B-29 Flying Superfortress bernama Enola Gay (nama yang aneh) yang dipiloti oleh Letkol. Paul W. Tibbets, dari sekitar ketinggian 9.450 m (31.000 kaki). Senjata ini meledak pada pukul 08.15 pagi (waktu Jepang) ketika dia mencapai ketinggian 550 meter. Untuk menjatuhkan bom ini pesawat memang terbang cukup tinggi dan menggunakan google khusus (pelindung mata khusus) anti radiasi, dalam sebuah dokumenter yang saya lihat, para pengebom memiliki tekanan (pressure) jiwa yang sangat besar karena akan menjatuhkan bom dahsyat itu ke tengah tengah pemukiman penduduk, namun mereka tetap melakukan nya demi tugas bangsa. ada sebuah kejadian yang diabadikan disana saat beberapa saat bom dijatuhkan.
“Satu cahaya yang terang memenuhi pesawat,” begitu tulis Tebbits. “Kami memutar pesawat kembali untuk melihat Hiroshima. Kota tersebut tersembunyi di balik awan yang mengerikan itu. Mendidih, mengembang berbentuk jamur.” Setelah itu, beberapa saat tidak ada yang bicara. Namun berikutnya, semua orang bicara. “Lihat itu! Lihat itu ! Lihat itu…..! ” seru kopilot Robert Lewis sambil memukul bahu Tibbets. Lewis mengatakan ia bisa merasakan pembelahan atom proses yang terjadi ketika bom atom meledak. Rasanya seperti timah hitam. Ia lalu berbalik untuk menulis dalam catatannya. “Tuhan,” tanyanya pada diri sendiri, “Apa yang telah kami lakukan?”

Sampai saat sekarang peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki masih menjadi trauma dan luka mendalam yang dirasakan Jepang dan seluruh Dunia.

Penyerangan Pearl Harbor Oleh Jepang

 serangan pearl harbor

Pada tanggal 7 Desember 1941, kekuatan angkatan laut Jepang meluncurkan serangan udara mendadak terhadap instalasi militer Amerika Serikat di pulau Oahu, Hawaii.
Dua gelombang pesawat, berkekuatan total 253 pesawat menyerang pangkalan angkatan laut di Pearl Harbor, yang merupakan markas Armada Pasifik AS, sekaligus lokasi lapangan udara angkatan darat Wheeler dan Bellows, Barak Schofield, Kaneohe Naval Air Station, dan Ewa Marine Corps Air Station. Serangan Pearl Harbor adalah kekalahan militer terbesar dalam sejarah AS.
Akibat serangan itu lebih dari 2.388 pelaut AS, tentara, dan warga sipil tewas, sementara 1.178 orang lainnya mengalami luka-luka.
Jepang berhasil menenggelamkan atau merusak 21 kapal Armada Pasifik AS, termasuk delapan kapal perang garis depan.
Serangan itu mendorong AS terlibat Perang Dunia II melawan Jepang beserta sekutu Axisnya, Jerman dan Italia.
Sementara Jepang mencapai kemenangan sementara atas Amerika Serikat akibat serangan Pearl Harbor, namun akhirnya Jepang dan sekutunya kalah pada tahun 1945.
Benih atau asal mula serangan Pearl Harbor dimulai pada tahun 1931 ketika Jepang menyerbu Manchuria, salah satu provinsi Cina.
Invasi Manchuria adalah langkah pertama dalam ekspansi imperial Jepang, yang disusul dimulainya perang skala penuh terhadap Cina pada tahun 1937.
Menanggapi invasi Jepang terhadap Cina, Amerika Serikat meningkatkan bantuan militer dan keuangan kepada Cina dan menghentikan ekspor minyak dan bahan mentah lainnya ke Jepang.
Embargo ini dilihat oleh Jepang sebagai ancaman langsung terhadap keamanan nasional mereka.
Jepang lantas memutuskan merebut dan menaklukkan wilayah lain di Asia dan Pasifik yang kaya akan minyak dan sumber daya alam yang tidak dimiliki Jepang.
Jepang tahu bahwa Amerika Serikat tidak akan membiarkan Jepang menginvasi Cina serta negara lain di Asia.
Sementara pemerintah Amerika Serikat dan Jepang terus bernegosiasi untuk menemukan solusi damai terhadap kebuntuan diplomatik, pemerintah Jepang percaya bahwa perang dengan Amerika Serikat merupakan sesuatu yang tak terelakkan.
Jepang memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk mengalahkan Amerika Serikat adalah dengan melakukan serangan pendahuluan dengan menghancurkan Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor.
Jepang juga percaya bahwa kemenangan di Pearl Harbor akan menurunkan moral rakyat Amerika untuk terlibat dalam perang dengan Jepang.
Setelah melalui persiapan matang, Jepang akhirnya membuat keputusan yang menentukan dengan melakukan serangan ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941

Monday 27 June 2016

Dwight D. Eisenhower

 
Landasan penting dari perang Dunia 2, Jenderal D. Eisenhower menjadi komandan tertinggi pasukan Sekutu di Eropa, yang memainkan peran utama dalam membasuh Jerman Nazi. Setelah akhir Perang Dunia 2, ia terpilih sebagai panglima tertinggi pertama NATO dan kemudian menjadi ke-34 Presiden Amerika Serikat . Setelah menjalani kehidupan yang bermartabat dan terhormat, angka menonjol dari perang dan politik,Dia akhirnya meninggal pada tanggal 28 Maret 1969.

Douglas MacArthur

 
 Douglas MacArthur adalah pejuang terkenal yang memainkan peran yang mencolok dalam Perang Pasifik dalam Perang Dunia 2 yang selanjutnya mencapai klimaks di Hiroshima dan Nagasaki (Bom), sehingga menarik Jepang untuk menyerah. Untuk layanan yang luar biasa dalam Kampanye Filipina, Jenderal MacArthur dianugerahi Medali Kehormatan. Selain melayani sebagai Pengawas dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point, ia juga menjabat sebagai Penasihat Militer kepada Pemerintah Persemakmuran Filipina.

Isoroku Yamamoto

 
Isoroku Yamamoto dikenal karena menjadi dalang dalam penyerangan Pearl Harbor (Markas Angkatan Laut Amerika), Isoroku Yamamoto adalah Naval terkemuka Marsekal Jenderal Jepang yang memperkenalkan beberapa perubahan radikal dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Lahir pada tanggal 4 April, 1884 di Niigata, Jepang, Isoroku Yamamoto selesai lulus dari Akademi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1904 dan juga terdaftar di Harvard University di mana ia belajar 1919-1921. Dia meninggal pada tanggal 18 April, 1943 ketika pesawatnya jatuh dalam penyergapan oleh pesawat tempur Amerika .
 

Friday 24 June 2016

Pendaratan Pasukan Sekutu Di Normandia

Tepatnya 6 Juni 1944, sebuah pendaratan militer terbesar dalam sepanjang sejarah akan menentukan arah sejarah dunia. Pendaratan pasukan sekutu di pantai Normandia, Perancis, dianggap sebagai salah satu operasi militer yang paling menentukan kejatuhan Nazi Jerman pimpinan Adolf Hitler.

Namun, banyak yang berpendapat Jerman bisa saja memenangkan perang jika para pembantu Hitler saat itu berani membangunkan sang "Der Fuhrer" dari tidurnya.

Sebagai pemimpin Jerman, Hitler adalah seorang yang karismatik dan memiliki kendali penuh atas militer Jerman saat itu. Dia juga adalah yang paling bertanggung jawab untuk menangkal invasi sekutu di Normandia.

Sayangnya, Hitler juga dikenal sebagai seorang yang temperamental dan bisa marah meledak-ledak untuk sebuah kesalahan terkecil yang dilakukan bawahannya.

Itulah sebabnya, saat kabar kemungkinan mendaratnya pasukan sekutu di pantai Normandia pada pukul 04.00 pagi tiba di markas besar Hitler pada 6 Juni 1944, tak seorang pun staf Hitler berani membangunkan sang pemimpin.

Mungkin mereka berpikir, lebih baik membiarkan sang pemimpin tidur dulu sehingga saat dia terjaga semua informasi lengkap bisa disampaikan kepada dia.

Saat itu kebingungan memang melanda Jerman soal jadi atau tidaknya sekutu mendaratkan pasukannya di Normandia. Apalagi cuaca di perairan Normandia berkabut dengan ombak laut yang cukup tinggi.

Dengan kondisi cuaca semacam itu, banyak perwira tinggi Jerman yakin pendaratan sekutu akan berakhir dengan kegagalan. Selain itu, Jerman sudah menyiapkan penyambutan di pantai Calais, Perancis, titik terdekat pendaratan dari Inggris.

Ternyata, sekutu dan intelijennya berhasil melakukan tipuan dengan membuat Nazi percaya sekutu akan mendaratkan pasukannya di Calais padahal sekutu memilih pantai Normandia yang lebih jauh dalam cuaca yang buruk. Sebuah efek kejutan yang luar biasa.

Keraguan para perwira Nazi itu terbukti mengakibatkan Jerman harus membayar mahal. Sekutu memiliki keunggulan 12 jam yang sangat vital.

Divisi tank duduk menunggu 

Akibat tidak dibangunkannya Hitler dari tidurnya di Berlin, pasukan cadangan tank dan infanteri Jerman, yang seharusnya bisa merespons pendaratan itu dalam hitungan menit, duduk diam dan menunggu perintah

Sebanyak 10.000 personel pasukan perbatasan Jerman bersembunyi saja di parit-parit perlindungan dan membiarkan 175.000 personel pasukan Inggris, AS, Kanada, dan Perancis mendarat di pantai.

Kesialan Jerman tak berhenti di sana. Jenderal Erwin Rommel yang berjuluk Si Rubah Gurun, yang diberi tanggung jawab di pesisir Perancis itu, tengah berada di kediamannya di Jerman, memperingati ulang tahun ke-50 dirinya.

Mendengar sekutu sudah mendarat, Rommel bergegas kembali ke garis depan, tetapi dia juga tak bisa berbuat apa-apa karena sebagian besar pasukan Jerman di Perancis hanya bisa digerakkan dengan perintah langsung Hitler.

Rommel berusaha menghubungi Hitler di markasnya, tetapi hanya diminta menunggu. Pada pukul 07.00 atau satu jam setelah pendaratan sekutu, salah satu perwira tinggi Jerman, Gerd von Rundstedt, memberanikan diri melangkahi wewenangnya.

Dia memerintahkan dua divisi tank cadangan untuk bergerak ke kota Caen untuk mencegat gerak maju pasukan sekutu. Namun, ketika mengetahui inisiatif Von Rundstedt ini, markas besar AB Jerman justru memerintahkannya untuk tak menyerang. "Von Rundstedt harus menunggu perintah Hitler," demikian perintah markas besar.

Dan, saat Hitler sudah cukup segar untuk memahami apa yang terjadi di garis depan, pada pukul 16.00 dia merestui gerak maju Von Rundstedt ke Caen. Perintah Hitler itu terlambat hampir 12 jam, yang membuat sekutu telanjur memiliki pijakan kuat di Normandia dan sekitarnya.

Saat itu tak hanya pasukan darat sekutu yang terus maju, pesawat-pesawat tempur Typhoon, Mustang, dan Mosquito sudah menguasai udara, menghancurkan apa pun yang bergerak di bawahnya.

Sementara itu, meski kacau-balau pada awal pendaratan, pasukan Sekutu berhasil mendesak pasukan Jerman yang bertahan di pantai dan mendaratkan berbagai peralatan berat seperi tank, artileri berat, dan berton-ton amunisi.

Tak ada yang bisa dilakukan Jerman untuk menghentikan gerak maju sekutu saat itu. Semuanya hanya karena tak ada yang berani membangunkan Hitler dari tidurnya.

Penyebab Pecahnya Perang Dunia II

Perang Dunia II yang utama dalam jangka panjang adalah tumbuhnya fasisme Italia pada tahun 1920-an, militerisme Jepang serta serangannya terhadap Tiongkok pada tahun 1930-an, dan secara khusus, perebutan kekuaasaan politik di Jerman pada tahun 1933 oleh Adolf Hitler dengan partainya, Nazi, serta kebijakan politik luar negerinya yang agresif. Penyebab langsung adalah Britania dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman setelah Jerman menyerang Polandia pada bulan September 1939.
Penyebab Perang Dunia II dibedakan menjadi 2, yaitu Penyebab Umum dan Penyebab Khusus.

Penyebab umum:
-Kegagalan Liga Bangsa-bangsa (LBB) dalam menciptakan perdamaian dunia. LBB bukan lagi alat untuk   mencapai tujuan, tetapi menjadi alat politik negara-negara besar untuk mencari keuntungan. LBB tidak dapat berbuat apa-apa ketika negara-negara besar berbuat semaunya, misalnya pada tahun 1935 Italia melakukan serangan terhadap Etiopia dan jepang seragan terhadapt manchuria.
-Negara-negara maju saling berlomba memperkuat militer dan persenjataan. Dengan kegagalan LBB tersebut, dunia Barat terutama Jerman dan Italia mencurigai komunisme Rusia tetapi kemudian Rusia mencurigai fasisme Italia dan nasionalis-sosialis Jerman. Oleh karena saling mencurigai akhirnya negara-negara tersebut memperkuat militer dan persenjataannya.
-Adanya politik aliansi (mencari kawan persekutuan). Kekhawatiran akan adanya perang besar, maka negara-negara mencari kawan dan muncullah dua blok besar yakni:
  1. Blok Fasis, terdiri atas Jerman, Italia, dan Jepang.
  2. Blok Sekutu, terdiri atas:
    • Blok demokrasi yaitu Perancis, Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda.
    • Blok komunis yaitu Rusia, Polandia, Hongaria, Bulgaria, Yugoslavia, Rumania, dan Cekoslovakia.
Adanya pertentangan-pertentangan akibat ekspansi.
  1. Jerman mengumumkan Lebensraumnya (Jerman Raya) yang meliputi Eropa Tengah.
  2. Italia menginginkan Italia Irredenta yang meliputi seluruh Laut Tengah dan Abyssinia.
  3. Jepang mengumumkan Kemakmuran Bersama di Asia Timur Raya.


Ini berarti merupakan tantangan terhadap imperialisme Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.

Adanya pertentangan faham demokrasi, fasisme, dan komunisme.
Adanya politik balas dendam Revanche Idea Jerman terhadap Perancis karena Jerman merasa dihina dengan Perjanjian Versailes.

Penyebab Khusus:
Antara tahun 1919 dan 1939 Polandia mengupayakan kebijakan keseimbangan antara Uni Soviet dan Nazi Jerman dengan mengadakan perjanjian non-agresi bersama keduanya. Pada awal tahun 1939 Jerman menuntut Polandia untuk masuk ke dalam Pakta Anti-Komintern sebagai negara satelit Jerman. Karena kuatir kehilangan kemerdekaannya, Polandia menolak, dan Hitler mengatakan kepada para jenderalnya pada tanggal 23 Mei 1939 bahwa alasan untuk menyerangan Polandia adalah "Danzig bukanlah obyek yang dituju. Untuk kita, ia merupakan pelebaran dari ruang hidup (Lebensraum) di Timur." Untuk menakut-nakuti Hitler, Britania dan Perancis mengumumkan bahwa invasi terhadap Polandia berarti perang, serta berusaha meyakinkan Uni Soviet untuk bersama-sama dalam tindakan ini. Moskow nampaknya sepakat tetapi menyadari bahwa ia dapat menguasai negara-negara Baltik serta bagian-bagian Polandia jika bersekutu dengan Jerman, sehingga Uni Soviet melakukan perjanjian pada bulan Agustus 1939. Upaya London gagal, karena Hitler tidak memperkirakan perang yang melebar. Jerman menyerang Polandia pada tanggal 1 September 1939 serta menolak tuntutan Britania dan Perancis untuk mundur, sehingga kedua negara itu menyatakan perang terhadap Jerman pada tanggal 3 September 1939 sesuai perjanjian pertahanan yang mereka tanda tangani bersama Polandia dan telah diumumkan secara publik

-Serangan terhadap Uni Soviet
Jerman menyerang Uni Soviet pada bulan Juni 1941. Hitler percaya Uni Soviet dapat dikalahkan dalam suatu serangan kilat dan terus menerus mengingat keadaan Uni Soviet yang tidak siap perang, serta berharap kemenangan itu akan memaksa Britania mengadakan negosiasi dan mengakhiri peperangan. Hitler juga ingin mendahului menyerang Uni Soviet sementara Uni Soviet lengah.
-Asia Pasifik

Perang Dunia di Pasifik disebabkan oleh serbuan Jepang tanpa peringatan terhadap Pangkalan Armada Angkatan Laut Amerika di Pearl Harbour, Hawaii, pada tanggal 7 Desember 1941. Pada saat yang sama, pasukan Jepang menyerang Persemakmuran Filipina yang dikuasai oleh Amerika Serikat, serta Malaya, Singapura, dan Hong Kong yang dikuasai oleh Kekaisaran Britania. Serangan-serangan ini menyebabkan Amerika Serikat dan Britania Raya menyatakan perang terhadap Jepang pada hari berikutnya.
Empat hari kemudian Amerika Serikat terbawa dalam perang Eropa ketika pada tanggal 11 Desember 1941, Nazi Jerman dan Fasis Italia menyatakan perang terhadap Amerika Serikat. Hitler memilih untuk mengumumkan bahwa en:Tripartite Pact:Pakta Tripartit mengharuskan Jerman mengikuti pernyataan perang Jepang; meskipun sesungguhnya kapal-kapal perusak Amerika Serikat yang mengawal konvoi sudah berperang melawan kapal selam ("U-boat) Jerman dalam Perang Atlantik. Pernyataan ini secara efektif mengakhiri sentimen isolasionis di Amerika Serikat, di mana Amerika Serikat segera membalas dengan secara resmi memasuki perang di Eropa.

Hasil gambar untuk penyerangan pearl harbor oleh jepang 
(Penyerangan pangkalan angkatan laut Amerika Pearl Harbor Di Hawai)